Refleksi Tepi Pantai Carita
Dengar! desiran ombak di sana, tak lagi menggelegar
Mengapa begitu? tanya tuan.
Lihat gulungan ombak di sana, tak lagi biru;
warna-warni tertangkap indra.
Apakah kau tahu itu? tanya nona.
Mereka saling tanya dalam kebingungan yang menguar,
mengapa, apa, dan bagaimana merasuk dalam kepala.
Pantai yang indah, bak serpihan surga,
seperti wujud yang tertukar.
Ini bukan bumi maupun surga; apakah ini neraka?
Warna-warni itu bukan ciptaan alam; itu ulah manusia, tuan!
Hai tuan! bahkan kelomang enggan keluar dari rumahnya.
Ikan pun tak mau berkumpul disini dengan kelompoknya.
Apakah harus bertanya pada burung, mengapa tak mengunjungi tempat ini?
Atau pada terumbu karang yang sudah mulai memutih?
Warna-warni itu telah membungkam semua.
Apakah ini ulah keegoisan kita, tuan?
Apakah ini pertanda kita harus kembali, nona?
Pantai Carita itu indah, bukan hanya cerita;
namun kita bisa buat Carita menjadi cerita indah:
bahwa di sana alam dan manusia hidup rukun bersama.
Komentar
Posting Komentar